Bab Memberi Air Minum Ke Anjing Yang Kehausan - Kitab Shahih Bukhari (Ustadz Badrusalam, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Bab Memberi Air Minum Ke Anjing Yang Kehausan – Kitab Shahih Bukhari (Ustadz Badrusalam, Lc.) adalah ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
Pada kajian kali ini Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. membawakan pembahasan Bab ke-33 yang terdapat pada halaman 56 dari Kitab Shahih Bukhari. Untuk download Kitab Shahih Bukhari, silahkan klik download.
Download juga kajian sebelumnya: “Bab Membersihkan Bejana Dari Bekas Jilatan Anjing – Kitab Shahih Bukhari (Ustadz Badrusalam, Lc.)”
Ringkasan Bab Memberi Air Minum Ke Anjing Yang Kehausan – Kitab Shahih Bukhari
Hadits ke 173
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، سَمِعْتُ أَبِي، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَنَّ رَجُلًا رَأَى كَلْبًا يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ، فَأَخَذَ الرَّجُلُ خُفَّهُ، فَجَعَلَ يَغْرِفُ لَهُ بِهِ حَتَّى أَرْوَاهُ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ، فَأَدْخَلَهُ الجَنَّةَ»
Ishaq menyampaikan kepada kami dari Abdushamad yang mengabarkan kepada kami, dari Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar yang berkata, aku mendengar ayahku, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada seorang laki-laki melihat seekor anjing menjilat-jilat tanah yang lembab karena kehausan. Lalu orang itu mengambil sepatunya dan mengisinya dengan air untuk diminumkan kepada anjing tersebut hingga kenyang. Allah lalu berterima kasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga.“
Faidah hadits:
- Hadits ini dijadikan dalil oleh Imam Bukhari bahwa anjing tidak najis dan bekas minumnya anjing tidak najis. Ini juga yang menjadi pendapat Imam Malik bin Anas rahimahullah. Namun pendapat jumhur bahwa air liur anjing adalah najis.
- Bolehnya menceritakan orang-orang sebelum kita. Oleh karena itu hendaknya kita membawakan cerita-cerita yang memang itu benar.
- Anjuran untuk menyayangi hewan. Dan bahwasannya memberikan minum kepada anjing yang kehausan ataupun binatang-binatang yang lain, pahalanya besar.
- Jangan menganggap remeh sekecil apapun.
- Diantara sifat Allah adalah bahwa Allah berterima kasih kepada hamba-hambaNya (الشكور ). Inilah keagungan Allah.
Kita berterima kasih kepada orang lain karena ada orang yang memberikan keuntungan kepada kita. Tapi Allah subhanahu wa ta’ala tidak butuh kepada hambaNya. Perbuatan baik si hamba itu adalah untuk dirinya sendiri dan Allah tidak diuntungkan dengan amalan shalihnya. Tapi subhanallah, Allah berterima kasih kepada hambaNya. Sekecil apapun amalan yang dia lakukan, Allah berikan balasan yang berlipat-lipat ganda dari hal itu. Betapa Allah sayang kepada hambaNya.
Hadits ke 174 – Menit ke – 13:10
وَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِى حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَتِ الْكِلاَبُ تَبُولُ وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِى الْمَسْجِدِ فِى زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ
“Ahmad bin Syabiib berkata, menyampaikan Bapakku dari Yunus dari Ibnu Syihaab ia berkata, haddatsanii Hamzah bin Abdullah dari Bapaknya ia berkata : “Dahulu Anjing biasa kencing, keluar masuk masjid pada zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, dan mereka (para sahabat) tidak menyiramkan air karena hal tersebut”.
Imam Bukhari kembali membawakan dalil untuk menyatakan bahwa kencing anjing dan kotorannya tidaklah najis. Namun ulama yang mengatakan bahw kencing dan kotoran anjing tidaklah najis menjawab. Kata Ibnu Hajar, “Jawaban yang paling dekat adalah bahwa hal ini dipermulaan keadaan. Sebelum diperintahkan untuk memuliakan masjid. Adapun setelah diperintahkan untuk memuliakan masjid, maka setelah itu anjing-anjing tidak boleh lagi masuk kedalam masjid.”
Artinya, menurut Ibnu Hajar rahimahullah, pendalilan Imam Bukhari belum bisa diterima. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa ini adalah masalah yang masih diperselisihkan oleh para ulama. Kewajiban kita hanya mengambil mana yang paling kuat kemudian kita amalkan. Adapun kemudian kita meledek para ulama yang tidak sesuai dengan pendapat kita bahkan sampai menjelek-jelekkan mereka, ketahuilah bahwa hal tersebut adalah kurangnya adab dan bahkan hal itu dapat menyebabkan hitamnya hati kita.
Download MP3 Ceramah Agama Bab Memberi Air Minum Ke Anjing Yang Kehausan – Kitab Shahih Bukhari
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan hasil rekaman ataupun link ceramah agama tentang Bab Memberi Air Minum Ke Anjing Yang Kehausan – Kitab Shahih Bukhari ini melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan Anda.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29606-bab-memberi-air-minum-ke-anjing-yang-kehausan-kitab-shahih-bukhari-ustadz-badrusalam-lc/